Jumat, 19 September 2008

Narsis berlebih bahaya nggak ya???

Narsis? Boleh dong! Dizaman sekarang, banyak orang yang mengalami narcissistic, sayangnya mereka tidak mengetahuinya. Narcisissitic adalah penyakit rasa percaya diri yang berlebih atau over PD sehingga menimbulkan rasa ketidak mampuan menerima kekalahan dan mengakui kehebatan orang lain. Sering kali orang yang mengalaminya tak menyadarinya karena menganggap hal ini sangat sepele.

Sebenarnyna narcissistic adalah sebuah penyakit kejiwaan. Para penderita gangguan ini biasanya tidak mau dikritik, dan malu sekali apabila kekurangan pada dirinya diketahui oleh banyak orang. Bila harapannya tidak segera dipenuhi, ia akan menderita depresi berat bahkan bunuh diri.


Wajar saja jika terkadang setiap orang merasa diri mereka hebat. Namun menjadi sebuah masalah jika perasaan tersebut membuat kita tidak bias menerima kekalahan kita atau tidak mau mengakui kehebatan orang lain. Jika ada orang seperti itu disebut orang yang narsis. Gangguan kepribadian ini dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.


Kata narcissistic ini berasal dari sebuah mitos Yunani kuno tentang seorang laki-laki Yunani bernama Narcissus yang mencintai bayangannnya sendiri. Gangguan kepribadian seperti ini dianggap sebagai masalah rasa kecintaan pada diri sendiri yang begitu mendalam.


Rasa kepercayaan diri atau narsis tentunya juga dibutuhkan dalam membentuk karakter seseorang, akan tetapi tidak secara berlebihan. Narsis atau rasa kepercayaan diri pada diri seseorang membantu dalam menyampaikan pendapat dan proses bersosialisasi pada diri seseorang. Sehingga rasa narsis juga kita butuhkan.

Penyakit kepribadian ini ditemukan oleh Sigmun Freud pada tahun 1914 dan ditulis dalam bukunya yang berjudul On Narcissism. Namun, penyakit ini baru dikategorikan dalam penyakit kejiwaan pada tahun1980.


Narcisissitic ini ditandai dengan sikap egois, ingin dipuji atau dikagumi,dan dibutuhkan oleh orang lain. Para penderita juga senang sekali memamerkan apa yang ia punya, dan terkadang melebih-lebihkannya agar segala kekurangan pada dirinya tertutupi. Sehingga mereka terkesan bertopeng atau tidak seperti diri mereka apa adanya.


Gangguan ini terbentuk sejak kecil. Orang tua dan lingkungan berpengaruh besar pada tumbuhnya sikap tersebut. Jika sedari cilik hidup di tengah keluarga yang memuja-muja sesuatu yang dimiliki maka akan terbentuk orientasi seperti itu pula. Faktor perkembangan zaman juga sangat mempengaruhi. Buktinya, semakin banyak orang yang tidak peduli dengan rakyat miskin. Selain itu tak jarang pula seseorang untuk bersosialisasi dengan orang lain menutupi latar belakangnya karena rasa gengsi yang besar.


Sikap narsis juga sangat baik, karena dengan sikap tersebut seseorang malu untuk dikritik sehingga dapat melakukan sesuatu sebaik mungkin. Namun jika sudah berlebihan akan menimbulkan rasa mudah tersinggung dan naik darah.


Bahkan sikap ini akan membuat seseorang terkena depresi berat dikarenakan usaha sekuat tenaga mempertahankan citra diri.

Ciri-ciri orang penderita narcissistic ialah :

a) Merasa diri paling hebat,

b) Ingin selalu dipuji,

c) Berfokus pada fantasi kesuksessan diri,

d) Rasa egoisme tinggi,

e) Tidak ingin menerima kritik orang lain,

f) Terkadang menjelekkan orang lain.

Sebenarnya jika kita mampu mengolah dengan baik sikap narsis kita, maka akan membantu kita dalam menyelesaikan segala persoalan dalam hidup. Dengan sikap narsis yang tidak berlebih, kita akan memiliki sikap kepemimpinan dan keberanian. Sehingga kita memiliki jiwa seorang pemimpin.


Sadarlah bahwa kesempurnaan hanyalah milik-Nya dan segala sesuatu kelebihan pada diri kita hanyalah bersifat sementara.

1 komentar:

dny_1 mengatakan...

heheheheheheheheheh
wah aku termasuk orang kayak gini g yahhhhhhhh........

SEMOGA AJAH G YAH......AMIEN.

coba aku bisa nilai siri aku sendiri...kan jadinya g repot....
hehehhehehehheheheeheh

SUKSES sll SOB key